1. Gerakan Kontra Budaya :Pada tahun 1960-an dan 1970-an terjadi lonjakan gerakan tandingan budaya yang menantang norma-norma masyarakat dan menganut praktik spiritual alternatif. Wicca, dengan penekanannya pada alam, kebebasan pribadi, dan ketidaksesuaian, selaras dengan banyak individu yang mencari jalan spiritual di luar agama arus utama.
2. Kebangkitan Feminis :Pada tahun 1970-an terjadi kebangkitan gerakan feminis, dan Wicca mendapatkan perhatian di kalangan perempuan yang mencari praktik spiritual pemberdayaan yang merayakan kekuatan dan keilahian feminin. Fokus Wicca pada pemujaan dewa dan dewi perempuan menarik banyak perempuan yang mencari alternatif dari tradisi agama patriarki.
3. Publikasi dan Aksesibilitas :Tahun 1970-an menyaksikan penerbitan beberapa buku berpengaruh tentang Wicca dan ilmu sihir, termasuk "Witchcraft Today" karya Gerald Gardner (1954), "The Witch's Bible" karya Raymond Buckland (1970), dan "Wicca:A Guide for the Solitary Practitioner" karya Scott Cunningham (1988). Publikasi-publikasi ini membuat keyakinan dan praktik Wiccan lebih mudah diakses, sehingga berkontribusi pada semakin populernya agama tersebut.
4. Kepentingan Budaya dan Pengaruh Media :Pada tahun 1970-an juga terjadi peningkatan minat terhadap ilmu gaib, sihir, dan praktik spiritual alternatif dalam budaya populer. Film, buku, dan acara televisi yang menampilkan tema-tema ini semakin memaparkan konsep yang berkaitan dengan Wicca dan ilmu sihir kepada masyarakat.
5. Environmentalisme dan Hubungan Alam :Penekanan Wicca pada alam, penghormatan terhadap lingkungan, dan perayaan siklus bumi selaras dengan meningkatnya kesadaran mengenai isu-isu lingkungan selama tahun 1970-an. Wicca menawarkan individu kerangka spiritual untuk terhubung dan menghormati alam.
Secara keseluruhan, tahun 1970-an memberikan lahan subur bagi pertumbuhan Wicca, ketika individu mencari alternatif spiritual yang selaras dengan nilai-nilai pribadi, kepercayaan, dan semangat budaya pada zaman tersebut.