Konsep silsilah jiwa hadir dalam berbagai tradisi spiritual dan filosofis, seperti Hindu, Budha, dan beberapa aliran pemikiran dalam spiritualitas esoterik. Dalam tradisi-tradisi ini, diyakini bahwa perjalanan jiwa terhubung dengan siklus kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali (reinkarnasi) yang lebih besar. Setiap masa kehidupan memberikan kesempatan bagi jiwa untuk tumbuh, berkembang, dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sifat aslinya.
Gagasan tentang silsilah jiwa menekankan keterhubungan semua makhluk dan kesinambungan kesadaran sepanjang masa hidup. Hal ini menyiratkan bahwa pengalaman, bakat, dan tantangan kita saat ini mungkin berakar pada kehidupan masa lalu, dan bahwa pilihan yang kita buat dalam kehidupan ini memiliki konsekuensi yang terbawa ke dalam inkarnasi kita di masa depan.
Dalam praktik dan ajaran spiritual yang mencakup konsep silsilah jiwa, individu mungkin berupaya mendapatkan wawasan tentang sejarah jiwa, kehidupan lampau, atau tujuan jiwa melalui berbagai cara, seperti meditasi, regresi kehidupan lampau, bimbingan spiritual, atau praktik spiritual lainnya. Ajaran-ajaran ini sering kali menekankan pentingnya pertumbuhan pribadi, penyembuhan, dan realisasi diri dalam perjalanan jiwa menuju pencerahan atau pembebasan spiritual.