Berikut cara menentukan tanda bintang astrologi:
1. Rasi Bintang Zodiak: Zodiak terdiri dari dua belas rasi bintang:Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces. Rasi bintang ini menjadi latar belakang pengamatan pergerakan benda langit.
2. Tanda Matahari: Tanda bintang astrologi seseorang terutama didasarkan pada posisi Matahari dalam kaitannya dengan konstelasi zodiak pada saat kelahirannya. Hal ini karena Matahari mewakili esensi diri, vitalitas, dan jalan hidup individu secara keseluruhan.
3. Zodiak Tropis: Astrologi Barat umumnya mengikuti zodiak tropis, yang didasarkan pada musim di bumi dan ekuinoks. Zodiak tropis dimulai dari ekuinoks musim semi (sekitar 20-21 Maret), yang menandai dimulainya tahun baru astrologi.
4. Titik dan Intersep: Batas antara tanda-tanda zodiak disebut “puncak”. Misalnya, puncak Aries dan Taurus adalah sekitar tanggal 20 April. Jika seseorang lahir pada tanggal puncak tersebut, tanda bintang astrologinya dapat ditafsirkan berdasarkan ciri-ciri dominan yang terkait dengan kedua tanda tersebut.
5. Bagan Kelahiran: Selain posisi Matahari, tanda bintang astrologi juga dipengaruhi oleh posisi Bulan, planet, dan benda langit lainnya pada saat lahir. Faktor-faktor ini dipertimbangkan ketika membuat bagan kelahiran seseorang, yang merupakan diagram terperinci yang mewakili keselarasan planet dan aspek-aspeknya.
6. Tanda Naik Daun (Ascendant): Faktor penting lainnya dalam menentukan tanda bintang astrologi seseorang adalah tanda terbitnya atau Ascendant. Ini adalah tanda yang muncul di ufuk timur pada saat kelahiran dan memberikan wawasan tentang kepribadian dan ekspresi lahiriah seseorang.
Penting untuk diperhatikan bahwa tanda bintang astrologi dan interpretasinya didasarkan pada kepercayaan kuno dan tradisi budaya, dan keakuratannya bersifat subjektif. Astrologi harus dianggap sebagai alat simbolis dan reflektif, bukan sebagai faktor penentu dalam membentuk kehidupan seseorang.