Beberapa contoh terkenal dari astrolog zaman dahulu meliputi:
1. Ahli Astrologi Babilonia:Babilonia kuno adalah salah satu budaya paling awal yang mengembangkan praktik astrologi yang luas. Ahli astrologi Babilonia terutama menggunakan pengamatan Matahari, Bulan, dan planet-planet untuk membuat prediksi tentang pola cuaca, peristiwa politik, dan nasib seseorang. Mereka bahkan mengembangkan sistem zodiak awal berdasarkan konstelasi.
2. Ahli Astrologi Yunani:Astrologi Yunani muncul pada era Helenistik dan mempengaruhi tradisi-tradisi selanjutnya. Ahli astrologi Yunani, seperti Claudius Ptolemy, menyumbangkan tulisan-tulisan penting yang menjadi dasar astrologi Barat. Karya Ptolemeus "Tetrabiblos" menyajikan penjelasan rinci tentang pengaruh planet, tanda zodiak, dan praktik horoskop.
3. Ahli Astrologi India:Astrologi Weda memiliki sejarah panjang di India kuno. Ahli astrologi India, juga dikenal sebagai Jyotishis, menggunakan sistem rumah bulan (Nakshatras) dan konsep dasha (siklus planet) untuk menganalisis posisi benda langit dan memprediksi peristiwa yang berkaitan dengan kesehatan, kekayaan, hubungan, dan pertumbuhan spiritual.
4. Ahli Astrologi Maya:Suku Maya kuno di Amerika Tengah mengembangkan sistem astrologi yang kompleks berdasarkan pergerakan benda langit. Mereka membuat kalender yang rumit, termasuk kalender Hitung Panjang Maya, dan menggunakan pengetahuan astrologi untuk merencanakan upacara, kegiatan pertanian, dan mengetahui jalannya peristiwa.
5. Ahli Astrologi Tiongkok:Astrologi Tiongkok, merupakan bagian integral dari budaya tradisional Tiongkok, berakar pada filsafat kuno. Ahli astrologi Tiongkok memanfaatkan konsep yin dan yang, Lima Elemen, dan lambang zodiak hewan untuk membuat prediksi tentang waktu baik, kecocokan, dan keberuntungan.
6. Ahli Astrologi Abad Pertengahan:Selama Abad Pertengahan di Eropa, astrologi dipraktikkan secara luas oleh para sarjana, astronom, dan dokter. Teks astrologi Islam, seperti karya Al-Biruni dan Abu Ma'shar, sangat mempengaruhi pemikiran astrologi abad pertengahan. Para ahli astrologi pada masa ini menyusun horoskop untuk peristiwa-peristiwa penting dan memberi nasihat kepada keluarga kerajaan, bangsawan, dan pemimpin militer.
7. Ahli Astrologi Renaisans:Periode Renaisans menyaksikan minat baru terhadap praktik astrologi kuno. Para astronom dan astrolog, seperti Johannes Kepler dan Tycho Brahe, berupaya menggabungkan pengetahuan astrologi dengan metode ilmiah empiris. Ramalan astrologi menjadi kurang dogmatis, dan pendekatan ilmiah mulai diutamakan.
Meskipun astrologi tidak lagi dianggap sebagai bidang ilmiah, kontribusi para astrolog masa lalu memiliki makna sejarah, budaya, dan intelektual. Eksplorasi mereka terhadap fenomena langit, meskipun melalui lensa non-empiris, meletakkan dasar bagi studi astronomi dan pemahaman tentang kosmos.