* Asosiasi budaya: Budaya yang berbeda memiliki asosiasi yang berbeda dengan warna. Misalnya, dalam budaya Barat, putih sering dikaitkan dengan kemurnian dan kepolosan, sedangkan hitam dikaitkan dengan kematian dan duka.
* Asosiasi pribadi: Individu juga dapat memiliki asosiasi pribadinya dengan warna. Misalnya, seseorang mungkin mengasosiasikan warna biru dengan ketenangan dan ketentraman, sementara orang lain mungkin mengasosiasikannya dengan kesedihan dan depresi.
* Makna simbolis dalam seni dan desain: Warna dapat digunakan secara simbolis dalam seni dan desain untuk menyampaikan berbagai pesan dan emosi. Misalnya saja pada lukisan "The Starry Night" karya Vincent van Gogh, pusaran warna biru dan kuning menciptakan kesan bergerak dan energi, sedangkan warna biru tua dan hitam menyampaikan rasa misteri dan kekaguman.
* Pemasaran dan pencitraan merek: Warna juga dapat digunakan secara simbolis dalam pemasaran dan branding untuk menciptakan citra atau persepsi yang diinginkan. Misalnya, sebuah perusahaan mungkin menggunakan warna merah pada logonya untuk menyampaikan rasa kegembiraan dan gairah, sementara perusahaan mungkin menggunakan warna hijau untuk menyampaikan rasa ramah lingkungan dan keberlanjutan.
Secara keseluruhan, warna dapat menjadi simbol dalam berbagai cara, dan maknanya dapat bervariasi tergantung pada budaya, individu, atau konteks.