Berikut beberapa contoh ucapan delusi:
- Seseorang mungkin mengaku sebagai agen rahasia yang bekerja untuk organisasi rahasia pemerintah, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
- Seseorang mungkin bersikeras bahwa mereka terus-menerus diikuti atau diawasi oleh individu atau organisasi yang tidak dikenal, meskipun tidak ada bukti adanya pengawasan atau penguntitan.
- Seseorang mungkin mengungkapkan keyakinan bahwa dirinya memiliki kekuatan atau kemampuan khusus, seperti telepati atau kemampuan mengendalikan peristiwa, tanpa dasar faktual atau pembenaran apa pun.
- Seseorang mungkin sangat yakin bahwa dirinya adalah seniman atau ilmuwan terkenal, meskipun tidak memiliki bukti pencapaian atau pengakuan di bidang tersebut.
Ucapan delusi seringkali merupakan gejala dari berbagai kondisi kesehatan mental, termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan psikotik lainnya. Bisa juga akibat penyalahgunaan zat atau kondisi neurologis tertentu.
Jika Anda bertemu seseorang yang terlibat dalam ucapan delusi, penting untuk menghadapi situasi tersebut dengan empati, perhatian, dan rasa hormat. Hindari bersikap konfrontatif atau argumentatif, karena hal ini dapat memperburuk situasi dan menyebabkan kesusahan. Sebaliknya, cobalah untuk mendengarkan dan berkomunikasi secara aktif, dan jika orang tersebut mengalami kesusahan atau bahaya yang signifikan, carilah bantuan profesional atau libatkan layanan dukungan yang sesuai.