Inilah mengapa:
* Lucid Dreaming adalah pengalaman subyektif: Meskipun ada elemen umum (kesadaran akan bermimpi, kemampuan untuk mengendalikan mimpi), sulit untuk memverifikasi pengalaman seseorang.
* Tidak ada catatan sejarah: Kami tidak memiliki catatan sejarah yang secara khusus mendokumentasikan mimpi jernih dari zaman kuno.
* Kesadaran manusia adalah kompleks: Memahami sejarah mimpi jernih terjalin dengan sejarah kesadaran manusia dan kesadaran diri, yang merupakan konsep yang menantang untuk dijabarkan.
Namun, kita dapat melihat akun historis pengalaman mimpi yang menunjukkan kesadaran akan bermimpi:
* Budaya Kuno: Banyak budaya memiliki cerita dan keyakinan kuno yang menunjukkan pemahaman tentang mimpi dan kontrol mimpi. Sebagai contoh, orang -orang Mesir percaya bahwa mimpi adalah pesan dari para dewa, dan orang -orang Yunani menggunakan teknik inkubasi mimpi untuk mencari bimbingan.
* filsuf awal: Para filsuf seperti Aristoteles dan Plato membahas sifat mimpi dan kemungkinan mengendalikannya.
Meskipun kita tidak dapat menunjuk pada orang tertentu sebagai pemimpi jernih pertama, aman untuk mengatakan bahwa manusia kemungkinan telah menyadari dan mengeksplorasi sifat mimpi selama berabad -abad.