ESP mencakup berbagai kemampuan psikis seperti telepati (membaca pikiran), clairvoyance (melihat kejadian di masa depan atau dari jarak jauh), Telekinesis (menggerakkan benda dengan pikiran), dan retro cognition (mendapatkan informasi tentang masa lalu). Fenomena ini telah menjadi subjek penelitian ilmiah, namun keberadaannya masih kontroversial dan diperdebatkan dalam komunitas ilmiah.
Klaim terkait ESP secara historis telah diselidiki oleh psikolog dan parapsikolog melalui eksperimen terkontrol dan studi observasional. Para peneliti telah mengeksplorasi pendekatan metodologis dan statistik yang berbeda dalam upaya mengukur dan mendeteksi bukti halus ESP.
Meskipun beberapa penelitian melaporkan hasil positif yang mengarah pada ESP, banyak penelitian lain yang gagal menemukan bukti yang dapat diandalkan atau konsisten. Kritik terhadap ESP berpendapat bahwa temuan positif mungkin disebabkan oleh faktor-faktor seperti kelemahan eksperimental, pelaporan hasil yang selektif, atau bias metodologis.
Komunitas ilmiah sebagian besar masih skeptis terhadap validitas ESP, dan menekankan perlunya ketelitian dan reproduktifitas dalam penelitian. Hingga bukti yang meyakinkan dan dapat ditiru muncul, ESP masih menjadi topik perdebatan dan investigasi.