Freud percaya bahwa pemikiran predikat adalah bentuk pemikiran logis primitif yang merupakan ciri anak-anak dan masyarakat primitif. Dia berpendapat bahwa mimpi mempertahankan bentuk pemikiran primitif ini, dan dengan memahami pemikiran predikat dalam mimpi, kita dapat memperoleh akses ke pikiran bawah sadar dan makna tersembunyi dari mimpi kita.
Misalnya, jika seseorang memimpikan seekor ular, maka predikat pemikirannya mungkin “ular itu berbahaya”. Ini bisa melambangkan ketakutan atau kecemasan yang dirasakan orang tersebut dalam kehidupan nyata. Begitu pula jika seseorang bermimpi terbang, predikat pemikirannya mungkin adalah “Saya bebas”, yang bisa melambangkan keinginan untuk kebebasan atau pelarian.
Dengan menganalisis predikat pemikiran dalam mimpi kita, kita dapat mulai memahami makna dan motivasi yang lebih dalam di balik mimpi kita, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pikiran bawah sadar kita.