Pepatah ini sering digunakan untuk mendorong orang bersikap skeptis terhadap klaim yang tidak dapat mereka verifikasi sendiri. Hal ini juga digunakan untuk membenarkan pentingnya pengalaman langsung, dan untuk menyatakan bahwa masyarakat tidak boleh bergantung pada desas-desus atau informasi langsung.
Berikut beberapa contoh penggunaan pepatah "melihat berarti percaya":
* Seorang anak mungkin berkata, "Saya tidak percaya Monster Loch Ness itu ada," kecuali mereka melihatnya sendiri.
* Seorang ilmuwan mungkin berkata, "Saya tidak percaya obat eksperimental ini berhasil," kecuali mereka melihat hasil uji klinisnya.
* Seorang pemilih mungkin berkata, "Saya tidak percaya politisi ini menepati janjinya," kecuali mereka melihat rekam jejaknya.
Pepatah “melihat berarti percaya” mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh selalu menganggap remeh sesuatu. Kita harus skeptis terhadap klaim yang tidak dapat kita verifikasi sendiri, dan kita harus selalu berusaha mendapatkan pengalaman langsung sebelum mengambil keputusan.