Beberapa orang buta melaporkan bahwa mereka bermimpi dalam warna, meskipun mereka belum pernah melihat warna dalam kehidupan nyata. Hal ini diduga karena otak mampu menciptakan warna sendiri berdasarkan pengalaman sensorik lainnya. Misalnya, seorang tunanetra mungkin memimpikan benda berwarna merah berdasarkan ingatan akan perasaan hangat yang diasosiasikan dengan warna merah.
Orang buta lainnya melaporkan bahwa mereka bermimpi dalam warna hitam dan putih. Hal ini diduga karena otak tidak mampu menciptakan warnanya sendiri, sehingga defaultnya hanya pada hitam dan putih.
Masih ada lagi orang buta yang melaporkan bahwa mereka tidak bermimpi sama sekali. Hal ini diduga karena otak tidak mampu memproses informasi sensorik dengan cara yang sama seperti pada orang yang dapat melihat.
Tidak ada jawaban yang benar untuk pertanyaan tentang apa yang diimpikan oleh orang buta. Pengalaman bermimpi adalah hal yang unik bagi setiap individu, dan dapat berbeda-beda tergantung pada usia, budaya, dan pengalaman pribadi orang tersebut.