A. Bias Konfirmasi:Orang cenderung mengabaikan informasi yang bertentangan dengan keyakinan mereka saat secara aktif mencari dan menafsirkan informasi yang menegaskan keyakinan mereka. Mereka yang cenderung berpikir bahwa crop Circle adalah ciptaan makhluk luar angkasa lebih cenderung memberikan penekanan yang tidak semestinya pada interpretasi subyektif dan catatan anekdotal daripada penyelidikan ilmiah.
B. Kurangnya Pemahaman Ilmiah:Beberapa orang mungkin memandang crop circle sebagai peristiwa yang penuh teka-teki karena mereka kurang memahami alam dan penjelasan ilmiahnya. Akibatnya, mereka mungkin memandang bentukan-bentukan tersebut sebagai bukti adanya sebab-sebab supernatural atau paranormal.
C. Persepsi Pola:Melihat wajah atau pola bermakna dalam peristiwa acak adalah kejadian psikologis yang terkenal. Crop Circle dapat menunjukkan desain dan pola yang kompleks, sehingga mendorong beberapa orang untuk menafsirkannya sebagai kreasi yang disengaja dan bukan fenomena alam.
D. Media:Liputan media yang bersifat sensasional dapat memberikan perhatian yang tidak semestinya pada crop circle, sehingga berpotensi mengarah pada penafsiran yang keliru sebagai kejadian yang tidak dapat dijelaskan atau bukti adanya kehidupan di luar bumi. Liputan ini mungkin memperkuat keyakinan bahwa crop Circle mempunyai arti khusus.
e. Mistisisme dan Esoterisme:Crop Circle selaras dengan kepercayaan kuno pada garis ley, energi Bumi, dan konsep spiritual lainnya bagi penganut esoterik tertentu, yang menganggapnya sebagai situs dengan makna gaib atau mistik.
F. Kebutuhan akan Keyakinan:Beberapa orang mungkin merasa terhibur dengan mempercayai asal muasal crop circle dari dunia lain, karena hal ini menambah unsur misteri dan keajaiban pada dunia yang sudah dikenal dan dirasionalisasikan.
Penting untuk diingat bahwa konsensus ilmiah mengenai crop circle menunjuk pada aktivitas manusia dan penyebab alami, seperti angin kencang atau pola cuaca, dan bukan keterlibatan makhluk luar angkasa. Namun, penafsiran subyektif dan kurangnya penjelasan ilmiah yang konklusif memungkinkan sebagian masyarakat untuk terus percaya pada pembentukan lingkaran tanaman.