Banyak pendukung Nostradamus yang berpendapat bahwa beberapa ramalannya telah terpenuhi, termasuk peristiwa sejarah penting seperti kebangkitan Napoleon Bonaparte, Revolusi Perancis, dua Perang Dunia, dan bahkan serangan teroris 11 September 2001. Namun, ini penting. perlu diperhatikan bahwa penafsiran ini sering kali bersifat subjektif, dan terdapat banyak cara untuk menafsirkan syair yang sama.
Kritikus berpendapat bahwa kuatrain Nostradamus seringkali tidak jelas, terbuka, dan rentan terhadap berbagai interpretasi. Hal ini memungkinkan orang untuk secara surut menemukan hubungan dan pola setelah peristiwa penting terjadi, sehingga menimbulkan bias konfirmasi. Orang-orang yang skeptis berpendapat bahwa ramalan Nostradamus adalah campuran dari tebakan keberuntungan, kebetulan, dan kecenderungan manusia untuk menemukan pola dalam kejadian acak.
Selain itu, beberapa peneliti telah menganalisis keakuratan prediksi Nostradamus secara kuantitatif. Salah satu penelitian yang dilakukan pada tahun 2003 oleh dua ilmuwan di Universitas Amsterdam, meneliti 1.960 kuatrain Nostradamus dan menemukan bahwa hanya sebagian kecil (kurang dari 1%) yang dapat dianggap benar-benar akurat.
Pada akhirnya, pertanyaan apakah prediksi Nostradamus menjadi kenyataan melibatkan interpretasi subyektif dan analisis statistik. Meskipun beberapa orang mungkin percaya bahwa banyak ramalannya yang menjadi kenyataan, ada pula yang berpendapat bahwa kuatrainnya terlalu ambigu untuk dianggap sebagai ramalan yang tepat. Keakuratan prediksi Nostradamus masih menjadi topik perdebatan dan diskusi di kalangan sarjana dan peminat.