Misinformasi :Paparan informasi yang salah dapat menyebabkan ingatan yang salah.
Saran :Orang dapat dituntun untuk percaya bahwa mereka mengingat sesuatu yang tidak pernah terjadi melalui saran dari orang lain.
Imajinasi :Membayangkan suatu peristiwa dengan jelas dapat membuatnya seolah-olah benar-benar terjadi.
Bias konfirmasi :Orang cenderung mencari dan mengingat informasi yang menegaskan keyakinan mereka, sehingga dapat mengarah pada ingatan yang salah.
Kebingungan sumber :Orang mungkin salah mengira ingatan dari sumber yang berbeda, seperti mimpi, film, atau acara TV, sebagai pengalaman nyata.
Distorsi waktu :Berlalunya waktu dapat merusak ingatan, sehingga sulit membedakan peristiwa nyata dan khayalan.
Penting untuk diingat bahwa ingatan palsu tidak selalu berbahaya. Dalam beberapa kasus, hal tersebut tidak berbahaya dan bahkan memiliki tujuan positif, seperti memberikan kenyamanan atau rasa memiliki. Namun, dalam beberapa kasus, ingatan palsu bisa menyusahkan atau bahkan berbahaya, terutama jika ingatan tersebut membuat orang memercayai hal-hal yang tidak benar tentang diri mereka sendiri atau orang lain.
Jika Anda khawatir mengalami ingatan palsu, penting untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental. Mereka dapat membantu Anda menentukan apakah ingatan Anda nyata atau salah dan memberikan strategi penanggulangan jika diperlukan.