1. Karbon dioksida :Darah yang meninggalkan kapiler mengalami deoksigenasi, artinya darah telah melepaskan oksigen ke jaringan dan mengandung konsentrasi karbon dioksida yang lebih tinggi.
2. Produk sisa metabolisme :Darah yang meninggalkan kapiler mengandung produk limbah seperti urea, kreatinin, dan asam laktat, yang merupakan produk sampingan metabolisme sel dan perlu diangkut ke ginjal untuk diekskresi.
3. Air :Darah yang meninggalkan kapiler mengandung sejumlah besar air, saat air keluar dari kapiler dan masuk ke cairan interstisial untuk memfasilitasi pertukaran nutrisi dan produk limbah antara darah dan jaringan.
4. Elektrolit :Darah yang meninggalkan kapiler mengandung elektrolit seperti natrium, kalium, klorida, dan bikarbonat, yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan, pH, dan fungsi sel yang baik.
5. Hormon :Darah yang meninggalkan kapiler mungkin mengandung hormon yang telah dilepaskan oleh berbagai kelenjar endokrin dan diangkut ke jaringan targetnya.
Secara keseluruhan, darah yang keluar dari kapiler memiliki komposisi yang berbeda dibandingkan dengan darah yang masuk ke kapiler, mencerminkan pertukaran oksigen, karbon dioksida, produk limbah, air, dan zat lain antara darah dan jaringan di sekitarnya.