1. Kendala Perilaku yang Terinternalisasi :
Kepercayaan pada reinkarnasi dapat mengarahkan individu untuk mengatur sendiri perilakunya berdasarkan potensi konsekuensi di kehidupan masa depan. Orang mungkin menghindari tindakan tidak bermoral, tidak etis, atau berbahaya karena takut akan akibat negatif atau dampak karma dalam reinkarnasi berikutnya.
2. Penerimaan Hierarki Sosial :
Gagasan reinkarnasi dapat membenarkan atau melegitimasi kesenjangan sosial yang ada. Jika orang percaya bahwa status atau posisi sosial mereka saat ini adalah akibat dari karma masa lalu, mereka mungkin melihat hal ini sebagai konsekuensi yang harus mereka terima dan bahkan berusaha untuk memperbaikinya melalui perilaku yang benar di masa sekarang.
3. Penekanan pada Peningkatan Diri :
Reinkarnasi memupuk fokus pada pengembangan spiritual dan moral, mendorong individu untuk hidup berbudi luhur dan benar guna mencapai kehidupan yang lebih baik di kehidupan selanjutnya.
4. Otoritas Keagamaan dan Ketaatan Ritual :
Kepercayaan terhadap reinkarnasi sering kali disertai dengan ajaran agama dan ritual yang menentukan perilaku dan norma sosial tertentu. Kepatuhan terhadap ritual dan perintah agama ini dipandang sebagai sarana untuk meningkatkan peluang seseorang mendapatkan reinkarnasi yang menguntungkan.
5. Kenyamanan dan Harapan :
Kepercayaan terhadap reinkarnasi dapat memberikan rasa nyaman dan harapan dalam keadaan yang penuh tantangan. Orang-orang mungkin merasa terhibur dengan gagasan bahwa perjuangan atau kemalangan mereka saat ini dapat diatasi di masa depan.
6. Kohesi Sosial :
Reinkarnasi memperkuat pentingnya keterhubungan sosial dan kasih sayang, karena tindakan dan konsekuensi karmanya diyakini melampaui masa hidup seseorang saat ini.
7. Memperkuat Tokoh Kewenangan :
Para pemimpin agama dan guru spiritual mungkin menggunakan konsep reinkarnasi untuk mendukung otoritas dan ajaran moral mereka, sehingga mempengaruhi keyakinan dan perilaku pengikutnya.
8. Takut akan Konsekuensi Negatif :
Ancaman akibat yang tidak diinginkan di masa depan dapat menimbulkan rasa takut dan membuat individu enggan melakukan perilaku yang mengganggu atau transgresif.
9. Pengaruh Budaya :
Kepercayaan terhadap reinkarnasi tertanam kuat dalam tradisi dan nilai-nilai budaya. Mereka dapat membentuk norma-norma masyarakat, ritual, dan praktik komunal yang mengatur perilaku.
Penting untuk diingat bahwa keyakinan dan kepatuhan terhadap reinkarnasi berbeda-beda di setiap konteks budaya dan agama. Mekanisme kontrol sosial dapat terwujud secara berbeda berdasarkan sistem kepercayaan dan variasi budaya tertentu.