- Nafsu darah: Vampir sering digambarkan perlu mengonsumsi darah manusia untuk bertahan hidup. Rasa haus darah ini dapat membuat mereka mengembangkan hasrat yang kuat terhadap manusia, baik terhadap darahnya maupun kesenangan berburu.
- Rayuan: Vampir sering digambarkan sebagai makhluk yang karismatik dan menggoda, mampu menggunakan pesona dan daya pikatnya untuk memikat manusia ke dalam perangkapnya. Rayuan ini sering kali digambarkan sebagai ketertarikan fisik dan emosional.
- Romansa: Dalam beberapa cerita, vampir digambarkan mampu jatuh cinta dengan manusia, dan cinta ini dapat menjadi motivator yang kuat bagi mereka untuk mencari kontak dan persahabatan dengan manusia.
Penting untuk dicatat bahwa motivasi dan keinginan ini sering kali dilebih-lebihkan atau dijadikan sensasional untuk mendapatkan efek dramatis dalam fiksi, dan tidak selalu mencerminkan fenomena atau perilaku dalam kehidupan nyata.