Regenerasi: Hydra memiliki kemampuan luar biasa untuk meregenerasi bagian tubuh yang hilang atau rusak. Sekalipun seekor hydra dipotong menjadi beberapa bagian, masing-masing bagian dapat tumbuh kembali menjadi individu yang utuh. Kemampuan regenerasi ini berkontribusi terhadap ketahanan dan kelangsungan hidup hydra.
Simetri radial: Tubuh Hydra simetri radial, artinya memiliki tubuh silindris dengan tentakel yang tersusun radial di sekitar mulutnya. Susunan simetris ini memungkinkan hydra menangkap makanan secara efektif dari segala arah.
Knidosit: Tentakel Hydra dilengkapi dengan sel penyengat khusus yang disebut knidosit. Knidosit mengandung struktur kecil berduri yang disebut nematosista. Saat dipicu, nematosista akan menembak, menyerang, dan menyuntikkan racun yang melumpuhkan mangsa atau bertahan melawan predator.
Rongga gastrovaskular: Hydra memiliki rongga gastrovaskular, yang berfungsi sebagai sistem pencernaan dan sistem peredaran darah. Makanan yang ditangkap oleh tentakel dimasukkan ke dalam rongga gastrovaskular, di mana makanan tersebut dipecah. Nutrisi kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh melalui sistem gastrovaskular.
Reproduksi aseksual: Hydra terutama bereproduksi secara aseksual melalui tunas. Dalam proses ini, pertumbuhan atau tunas terbentuk pada tubuh induk hydra, yang akhirnya berkembang menjadi individu baru. Perkembangan tunas dapat terjadi dengan cepat sehingga memungkinkan terjadinya pertumbuhan populasi yang pesat.
Reproduksi seksual: Dalam kondisi lingkungan tertentu, beberapa spesies hydra juga mengalami reproduksi seksual. Selama reproduksi seksual, hydra jantan menghasilkan sperma, sedangkan hydra betina menghasilkan telur. Terjadi pembuahan yang mengarah pada pembentukan zigot yang berkembang menjadi individu hydra baru.
Jaring saraf: Hydra memiliki jaringan saraf sederhana, yaitu sistem saraf terdesentralisasi. Jaringan saraf terdiri dari sel-sel saraf yang saling berhubungan yang memungkinkan koordinasi dasar gerakan dan respons terhadap rangsangan.
Habitat air tawar: Hydra beradaptasi untuk hidup di lingkungan air tawar, seperti kolam, danau, dan sungai. Mereka menempel pada permukaan yang terendam seperti tumbuhan atau batu, tempat mereka dapat menangkap mangsa dan menghindari arus yang kuat.
Rencana tubuh sederhana: Bentuk tubuh Hydra relatif sederhana, dengan kepala, badan, dan tentakel. Kesederhanaan ini memungkinkan hydra mudah beradaptasi dan bertahan hidup di berbagai habitat air tawar.
Adaptasi ini memungkinkan hydra berhasil menangkap mangsa, bertahan melawan predator, bereproduksi secara efisien, dan bertahan hidup di lingkungan air tawar. Karakteristik unik Hydra menjadikannya organisme yang menarik untuk mempelajari regenerasi, perkembangan, dan biologi evolusi.