Berikut beberapa contoh umum takhayul dan kepercayaan takhayul:
1. Kucing Hitam Melintasi Jalan Anda :Dalam beberapa budaya, diyakini bahwa jika seekor kucing hitam melintasi jalan Anda, itu membawa kesialan atau kesialan.
2. Mengetuk Kayu :Orang-orang mengetuk kayu untuk mengusir kejahatan atau nasib buruk, terutama ketika mereka mengatakan sesuatu yang positif atau mengungkapkan harapan akan nasib baik.
3. Cermin Pecah :Memecahkan cermin dianggap membawa nasib buruk selama tujuh tahun dalam budaya Barat.
4. Jimat dan Jimat Keberuntungan :Membawa benda tertentu, seperti jimat atau jimat keberuntungan, dipercaya membawa keberuntungan atau melindungi dari energi negatif.
5. Berjalan di Bawah Tangga :Melewati bawah tangga dianggap membawa sial, karena dikaitkan dengan gambaran tiang gantungan dan takhayul yang mengganggu "jalan" antara langit dan bumi.
6. Jumat tanggal 13 :Dalam beberapa budaya, Jumat tanggal 13 dipandang sebagai hari sial, terutama dalam konteks takhayul Barat dan budaya populer.
7. Melemparkan Tumpahan Garam ke Bahu :Menumpahkan garam dianggap sebagai pertanda buruk, dan melemparkan sebagian garam yang tumpah ke bahu kiri diyakini dapat menangkal dampak negatifnya.
8. Mengharapkan Bintang atau Dandelion :Meniup semua lilin pada kue ulang tahun atau mengucapkan harapan pada bintang jatuh atau biji dandelion dianggap membawa keberuntungan atau terkabulnya keinginan.
9. Menghindari Angka 13 :Di beberapa budaya Asia, angka 13 dianggap sebagai angka sial dan sering dikaitkan dengan kemalangan atau bahkan kematian.
10. Berjalan atau Menginjak Retakan :Berjalan atau menginjak retakan di tanah dianggap membawa sial, karena beberapa orang percaya bahwa ini melambangkan nasib buruk atau konsekuensi negatif.
11. Telapak Tangan atau Kaki Gatal :Telapak tangan yang gatal sering kali dianggap sebagai tanda menerima uang, sedangkan kaki yang gatal menandakan perjalanan dalam budaya tertentu.
12. Membuka Payung di Dalam Ruangan :Membuka payung di dalam diyakini membawa kesialan atau kemalangan di beberapa budaya.
Meskipun kepercayaan ini sangat beragam di berbagai budaya dan wilayah, mereka semua mempunyai kesamaan dalam mengaitkan makna supranatural atau mistis pada tindakan atau peristiwa tertentu, sering kali tanpa penjelasan rasional atau ilmiah.
Penting untuk dicatat bahwa takhayul bersifat subjektif dan signifikansinya bergantung pada latar belakang budaya dan keyakinan pribadi seseorang. Meskipun sebagian orang berpegang teguh pada keyakinan ini, sebagian lainnya mungkin menganggapnya hanya sebagai cerita rakyat atau kebetulan belaka.