Raja Sekali dan Masa Depan :Merlin meramalkan bahwa Arthur akan menjadi pewaris sah takhta Inggris dan akan menyatukan negeri di bawah pemerintahannya. Dia meramalkan bahwa Arthur akan menghunus pedang ajaib dari batu, suatu tindakan yang akan membuktikan legitimasinya sebagai raja.
Pedang di Batu :Ramalan Merlin menyatakan bahwa suatu hari Arthur akan menemukan pedang tertanam di batu, melambangkan hubungannya dengan alam magis. Hanya raja yang sah yang mampu mencabut pedang dari batu, menandai dimulainya pemerintahannya.
Meja Bundar :Merlin membayangkan Meja Bundar yang besar, tempat Arthur dan para ksatrianya berkumpul secara setara untuk mendiskusikan masalah kerajaan. Meja Bundar ini melambangkan persatuan, persahabatan, dan penegakan keadilan.
Pertempuran Camlann :Merlin juga meramalkan terjadinya pertempuran besar di akhir masa pemerintahan Arthur yang dikenal dengan Pertempuran Camlann. Dia meramalkan bahwa Arthur akan menghadapi pengkhianatan dan konflik, dan meskipun dia akan menang, kerajaannya akan selamanya berubah karena peristiwa pertempuran tersebut.
Pengkhianatan Guinevere :Merlin memperingatkan Arthur tentang potensi pengkhianatan ratunya, Guinevere, yang akan terlibat dalam hubungan terlarang dengan Sir Lancelot. Pengkhianatan ini akan menyebabkan jatuhnya Camelot dan kemunduran kerajaan Arthur.
Istirahat Avalon :Merlin meramalkan bahwa setelah Arthur meninggal, jenazahnya akan dibawa ke pulau mistis Avalon. Alam suci ini, yang sering dikaitkan dengan penyembuhan dan kebangkitan, akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Arthur.
Ramalan Merlin memainkan peran penting dalam legenda Raja Arthur, menambahkan lapisan mistisisme dan takdir pada cerita tersebut. Mereka memengaruhi keputusan Arthur dan membentuk peristiwa yang terjadi di kerajaan mitos Camelot.