Takhayul mengacu pada keyakinan atau praktik yang didasarkan pada ketakutan atau ketidaktahuan yang tidak rasional, sering kali melibatkan keyakinan pada kekuatan supernatural atau atribusi hubungan sebab-akibat dengan peristiwa yang kebetulan. Takhayul sering kali diturunkan dari generasi ke generasi dan tertanam kuat dalam keyakinan budaya dan agama. Contoh takhayul adalah mengetuk kayu untuk menghindari nasib buruk, menghindari berjalan di bawah tangga, atau meyakini bahwa memecahkan cermin akan membawa tujuh tahun kesialan.
Pertanda , di sisi lain, adalah tanda atau peristiwa yang diyakini meramalkan atau memperkirakan kejadian di masa depan, biasanya kejadian yang tidak menguntungkan atau membawa malapetaka. Pertanda sering dikaitkan dengan fenomena alam atau kejadian yang tidak biasa, seperti penampakan kucing hitam, mendengar panggilan burung hantu, atau menumpahkan garam. Tidak seperti takhayul, pertanda tidak selalu melibatkan ketakutan atau ketidaktahuan yang tidak rasional, melainkan keyakinan akan keterkaitan peristiwa dan kemampuan tanda-tanda tertentu untuk menunjukkan kejadian di masa depan.
Ringkasnya, meskipun takhayul dan pertanda melibatkan kepercayaan pada kekuatan supernatural atau tak terlihat, takhayul didasarkan pada ketakutan atau kebetulan yang tidak masuk akal, sedangkan pertanda adalah tanda atau peristiwa spesifik yang dipercaya dapat meramalkan masa depan.