1. Pertemuan Langsung:Dalam beberapa agama, dewa diyakini muncul langsung di hadapan manusia dalam bentuk fisik atau mirip manusia. Perjumpaan tersebut dapat berupa penglihatan, mimpi, atau perjumpaan dalam keadaan sadar. Misalnya, dalam Alkitab Kristen, Musa dikatakan bertemu dengan Tuhan di Gunung Sinai, sedangkan dalam agama Hindu, umatnya mungkin mengalami penglihatan langsung dari dewa pilihan mereka selama meditasi mendalam atau praktik spiritual.
2. Representasi Fisik:Banyak agama menggunakan objek atau representasi fisik untuk melambangkan atau mewujudkan dewa. Ini dapat mencakup patung, lukisan, patung, atau berhala yang dihormati sebagai representasi dari Yang Ilahi. Misalnya, dalam agama Hindu, terdapat banyak kuil dengan berhala dewa dan dewi yang berbeda, sedangkan dalam agama Kristen, salib dan ikon berfungsi sebagai representasi Yesus Kristus.
3. Alam dan Penciptaan:Dalam beberapa sistem kepercayaan, ketuhanan dipandang tetap ada di alam atau seluruh kosmos. Keindahan, keteraturan, dan misteri alam dianggap sebagai manifestasi ketuhanan. Banyak agama memiliki teks atau ajaran suci yang menekankan hubungan antara alam dan Tuhan, dan keyakinan bahwa alam mencerminkan atribut dan kehadiran dewa.
4. Wahyu dan Kitab Suci:Dalam beberapa tradisi agama, para dewa mengungkapkan kehendak atau ajarannya kepada manusia melalui kitab suci, kitab suci, atau wahyu ilahi yang diterima oleh para nabi atau pemimpin spiritual. Teks-teks ini diyakini mengandung kebijaksanaan suci dan ajaran dari dewa, membimbing perilaku manusia dan pemahaman tentang ketuhanan. Misalnya, dalam Islam, Al-Qur'an diyakini sebagai firman Tuhan langsung yang diwahyukan kepada nabi Muhammad, sedangkan dalam agama Yahudi, Taurat dipandang sebagai wahyu hukum dan ajaran Tuhan yang diberikan kepada Musa.
5. Pengalaman Spiritual dan Bimbingan Batin:Dalam banyak praktik spiritual, individu mungkin mengalami rasa keterhubungan yang mendalam dengan Yang Ilahi melalui meditasi, doa, kontemplasi, atau bentuk praktik spiritual lainnya. Pengalaman batin ini sering diartikan sebagai manifestasi ketuhanan, yang memberikan individu rasa bimbingan, kedamaian, atau kebijaksanaan.
6. Melalui Nabi atau Rasul:Dalam agama tertentu, dewa diyakini berkomunikasi atau memanifestasikan dirinya melalui nabi, rasul, atau perantara pilihan. Orang-orang ini sering dianggap memiliki hubungan khusus dengan dewa dan diyakini menyampaikan pesan atau petunjuk atas nama dewa. Misalnya, dalam agama Kristen, Yesus dipandang sebagai manifestasi akhir dari inkarnasi Tuhan sebagai Anak Tuhan.
Penting untuk dicatat bahwa manifestasi ketuhanan ini beragam di berbagai tradisi agama dan spiritual, dan cara para dewa memanifestasikan diri mereka kepada manusia berakar kuat pada keyakinan dan praktik masing-masing agama atau sistem kepercayaan.