Kepercayaan supernatural melibatkan peristiwa, entitas, atau fenomena yang berada di luar jangkauan penyelidikan ilmiah dan tidak memiliki bukti empiris. Mereka sering kali mengandalkan keyakinan, pengalaman pribadi, atau tradisi budaya dibandingkan bukti ilmiah.
Misalnya, keberadaan dewa, hantu, atau entitas supranatural lainnya tidak dapat diuji dengan metode ilmiah karena tidak dapat diamati, diukur, atau dipalsukan dalam pengertian ilmiah.
Oleh karena itu, meskipun sains dapat menyelidiki fenomena alam dan menguji hipotesis berdasarkan bukti empiris, sains tidak dapat secara langsung diterapkan untuk memvalidasi atau menyangkal keyakinan supernatural.