1. Mitologi yang Tidak Konsisten :Budaya dan tradisi agama yang berbeda sering kali mempunyai catatan dan penafsiran yang berbeda-beda mengenai dewa-dewa dan perilaku mereka. Variasi ini membuat sulit untuk menentukan pola atau aturan yang konsisten tentang bagaimana para dewa bertindak.
2. Berbagai Peran dan Tanggung Jawab :Dewa sering dikaitkan dengan berbagai bidang, seperti perang, cinta, kebijaksanaan, atau dunia bawah. Perilaku mereka dapat berubah berdasarkan aspek keilahian mereka yang mana yang digunakan.
3. Karakteristik Mirip Manusia :Banyak dewa digambarkan memiliki emosi dan motivasi mirip manusia, seperti cinta, cemburu, marah, atau pilih kasih. Hal ini membuat tindakan mereka agak tidak terduga, karena mereka juga mengalami kompleksitas emosional yang sama seperti manusia.
4. Kehendak Ilahi :Dewa diyakini memiliki pengetahuan, kekuatan, dan rencana supernatural di luar pemahaman manusia. Hal ini menyulitkan manusia untuk mengantisipasi atau memahami motif di balik tindakan mereka.
5. Intervensi dan Keajaiban :Dewa sering kali dipandang mampu melakukan intervensi dalam urusan fana, memberikan bantuan, atau menyebabkan intervensi ilahi. Intervensi-intervensi ini seringkali tidak dapat diprediksi, dan waktu serta sifatnya tidak dapat diantisipasi dengan mudah.
6. Nubuatan dan Oracle :Meskipun beberapa budaya mengandalkan pernyataan ramalan untuk memprediksi masa depan, hal ini sering kali bersifat misterius atau terbuka untuk ditafsirkan, sehingga memberikan ruang bagi berbagai kemungkinan hasil.
7. Ritual dan Ibadah :Perilaku para dewa juga diyakini dipengaruhi oleh doa, persembahan, dan ritual yang dilakukan oleh pemujanya. Hal ini menambah unsur pengaruh manusia terhadap perilaku ilahi, sehingga semakin sulit untuk diprediksi.
8. Keadilan Ilahi :Dewa sering dianggap menegakkan kode moral dan etika. Namun, penerapan keadilan ilahi bisa jadi penuh teka-teki dan terkadang sulit untuk dipahami, sehingga menimbulkan ketidakpastian tentang bagaimana dewa akan merespons tindakan atau peristiwa tertentu.
Secara keseluruhan, sifat perilaku dewa yang tidak dapat diprediksi berasal dari kompleksitas mitologi mereka, peran mereka yang beragam, pengaruh ekspektasi dan keyakinan manusia, dan unsur misteri ketuhanan yang melekat pada esensi mereka.