Setanisme mengacu pada berbagai praktik filosofis dan keagamaan yang biasanya melibatkan penolakan terhadap praktik dan nilai-nilai agama arus utama dan seringkali memiliki fokus individualistis pada pemberdayaan dan kebebasan pribadi. Dalam konteks Setanisme, Setan atau tokoh serupa mungkin merupakan entitas simbolis daripada entitas literal, dan interpretasi serta ritualnya sangat bervariasi tergantung pada kelompok atau ideologi Setan tertentu.
Jadi, singkatnya, Setan tidak memiliki konsep Tritunggal dalam Setanisme dengan cara yang sama seperti iman Kristen menggambarkan hubungan Tritunggal antara Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.