Berikut adalah beberapa cara orang berusaha untuk tetap aman dari penyihir:
1. Simbol Lingkungan dan Perlindungan :Orang percaya simbol dan benda tertentu dapat mengusir penyihir. Simbol-simbol ini termasuk salib, pentagram, dan semanggi berdaun empat. Orang sering menggantungkan simbol-simbol ini di rumah mereka atau memakainya sebagai jimat.
2. Sepatu Kuda dan Benda Besi :Sepatu kuda dianggap sangat efektif dalam mengusir penyihir. Mereka sering digantung di atas pintu atau jendela, karena diyakini penyihir tidak bisa melewati benda besi.
3. Garam dan Air Suci :Garam dan air suci dianggap memiliki sifat memurnikan yang dapat mengusir penyihir. Mereka ditaburkan di sekitar rumah, terutama di dekat ambang pintu dan jendela, untuk mencegah masuknya penyihir.
4. Doa dan Mantra :Berdoa dan membaca mantra tertentu diyakini dapat memberikan perlindungan terhadap penyihir. Doa dan mantra tertentu dianggap efektif untuk mematahkan mantra penyihir atau membuat mereka tidak berdaya.
5. Botol Penyihir :Orang-orang menciptakan "botol penyihir" dengan mengisi wadah kaca dengan berbagai bahan, seperti air seni, paku, dan duri, lalu mengubur atau menyembunyikan botol tersebut di dekat rumah. Botol-botol ini dipercaya dapat menjebak dan menetralisir kekuatan penyihir.
6. Penyihir Pembakaran :Sayangnya, salah satu metode paling ekstrem dalam menangani penyihir adalah dengan membakar mereka di tiang pancang. Ini adalah praktik umum pada masa puncak perburuan penyihir pada abad ke-15 hingga ke-17.
Penting untuk dicatat bahwa keyakinan dan praktik ini didasarkan pada takhayul dan ketakutan yang tidak berdasar, bukan berdasarkan bukti ilmiah. Saat ini, konsep penyihir dan kekuatan gaib sebagian besar dipandang sebagai cerita rakyat atau fiksi budaya, bukan ancaman nyata.