2. Alam dan lingkungan: Sebagai dewi yang dekat dengan alam dan lingkungan, Artemis dihormati karena perannya dalam melindungi dan melestarikan alam. Orang-orang meminta bantuannya untuk menjaga hubungan harmonis dengan alam, serta untuk menjamin kesuburan dan kelimpahan tanah.
3. Kesucian dan persalinan: Artemis dianggap sebagai dewi perawan, melambangkan kesucian dan kemurnian. Meskipun demikian, ia juga dikaitkan dengan persalinan dan kesehatan wanita. Dualitas ini mencerminkan aspek kompleks peran perempuan dalam masyarakat kuno, menyeimbangkan pentingnya kesucian dengan kebutuhan untuk prokreasi.
4. Perlindungan: Artemis dipercaya memberikan perlindungan terhadap roh jahat, hewan berbahaya, dan bahaya yang tiba-tiba. Orang-orang menggunakan namanya untuk keselamatan selama ekspedisi berburu dan perjalanan, terutama melalui daerah terpencil atau berbahaya.
5. Pemuda dan transisi: Artemis terkadang dipandang sebagai dewi masa muda dan transisi, terutama bagi anak perempuan yang sudah cukup umur. Dia mewakili perjalanan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, membimbing remaja putri melewati tantangan transformasi ini.
6. Festival dan ritual keagamaan: Festival dan ritual untuk menghormati Artemis diadakan sepanjang tahun, khususnya di daerah yang sangat bergantung pada perburuan dan pertanian. Acara-acara ini memungkinkan komunitas untuk berkumpul, merayakan dewi, dan meminta restunya.