Berikut beberapa contohnya:
-Animisme: Voodoo, seperti banyak agama lain seperti Shinto dan berbagai agama tradisional Afrika, menganut animisme, kepercayaan bahwa segala sesuatu di alam mempunyai roh. Dalam Voodoo, roh-roh ini disebut “loas”, dan mereka diyakini memiliki kuasa atas berbagai aspek kehidupan.
-Penghormatan leluhur: Voodoo, mirip dengan beberapa agama tradisional Afrika dan agama tertentu di Asia seperti Konfusianisme, menekankan pentingnya menghormati dan menghormati leluhur. Roh nenek moyang yang telah meninggal diyakini memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kehidupan orang yang masih hidup dan dapat memberikan perlindungan, bimbingan, dan kebijaksanaan.
-Inisiasi dan imamat: Voodoo, seperti banyak tradisi keagamaan lainnya, memiliki ritual inisiasi di mana individu diinisiasi ke dalam agama dan mendapatkan akses ke pengetahuan dan praktik yang lebih dalam. Ada juga pendeta khusus, yang sering disebut sebagai "houngan" dan "mambo", yang dilatih dalam ritual, upacara, dan komunikasi dengan loa.
-Ritual dan upacara: Voodoo memiliki kesamaan dengan berbagai agama dalam pentingnya ritual dan upacara sebagai sarana untuk berhubungan dengan Tuhan dan mencari bimbingan spiritual. Ritual ini sering kali melibatkan musik, tarian, persembahan kepada loa, dan bentuk kerasukan atau keadaan trance yang diyakini mewujud melalui individu.
Perlu dicatat bahwa Voodoo memiliki keyakinan dan praktik uniknya sendiri yang membedakannya dari agama lain, dan dalam tradisi Voodoo itu sendiri, terdapat variasi dan perbedaan di antara praktisi dan komunitas yang berbeda.