1. Agama Ibrahim:
- Dalam tradisi Kristen dan Yahudi, konsep setan sering merujuk pada malaikat jatuh yang memberontak melawan Tuhan. Dengan demikian, keberadaan mereka sesuai dengan waktu penciptaan karena malaikat diyakini telah diciptakan sebelum manusia.
- Dalam tradisi Islam, usia setan tidak disebutkan secara eksplisit, namun umumnya dikaitkan dengan jin, yang diciptakan sebelum manusia, berdasarkan narasi Alquran.
2. Hinduisme:
- Dalam mitologi Hindu, beberapa orang percaya bahwa setan (asura) telah ada sejak penciptaan alam semesta, sementara yang lain berpendapat bahwa mereka muncul dari pusaran lautan kosmik. Oleh karena itu, usia mereka akan bergantung pada konteks mitologi tertentu.
3. Agama Buddha:
- Setan (maras) sering digambarkan sebagai penghalang dan kekuatan yang menghambat kemajuan spiritual. Keberadaan mereka dipandang sebagai representasi dari penderitaan mental dan keinginan duniawi, sehingga “usia” mereka lebih bersifat simbolis daripada durasi sementara.
4. Cerita Rakyat dan Mitologi:
- Dalam berbagai kebudayaan, cerita rakyat sering kali menggambarkan setan sebagai makhluk purba dan jahat, terkadang berasal dari kegelapan atau kekacauan primordial. Usia dan keberadaan mereka terikat dengan narasi budaya tradisi masing-masing.
5. Interpretasi Kontemporer:
- Dalam karya fiksi modern, permainan, dan ekspresi budaya, setan dapat mengambil bentuk yang berbeda-beda dan usia mereka dapat bervariasi berdasarkan interpretasi kreatif dan alur cerita dari penulisnya.
Penting untuk dicatat bahwa konsep setan dan usia mereka adalah bagian dari sistem kepercayaan dan mitologi budaya, bukan pengetahuan ilmiah atau fakta sejarah.