Klaim keberadaan hantu telah diselidiki selama berabad-abad dan para skeptis secara konsisten menemukan bahwa klaim tersebut didasarkan pada salah tafsir, tipuan, atau penipuan.
Sejumlah faktor dapat berkontribusi terhadap persepsi bahwa suatu tempat berhantu :
- Harapan: Orang yang berharap mengalami sesuatu yang paranormal mungkin lebih cenderung menafsirkan kejadian biasa sebagai paranormal.
- Perhatian selektif: Orang mungkin berfokus pada detail tertentu dan mengabaikan detail lainnya, sehingga dapat mengarahkan mereka untuk melihat pola yang sebenarnya tidak ada.
- Bias konfirmasi: Orang cenderung mencari informasi yang menegaskan keyakinan mereka saat ini.
- Ilusi: Beberapa trik cahaya, bayangan, atau suara dapat menciptakan ilusi kehadiran.
- Kenangan palsu: Orang mungkin mengingat peristiwa secara berbeda dari waktu ke waktu, sehingga membuat mereka percaya bahwa ada sesuatu yang tidak terjadi.
- Hoax dan penipuan: Beberapa laporan tentang hantu mungkin sengaja dibuat untuk menipu orang.