1. Kenangan Mori: Tengkorak berfungsi sebagai pengingat akan kematian, sebuah konsep yang telah banyak dieksplorasi dalam seni dan sastra sepanjang sejarah. Bagi orang Goth, tengkorak melambangkan kefanaan hidup dan kematian yang tak terhindarkan.
2. Subversi dan Pemberontakan: Penggunaan tengkorak dalam citra Goth juga dapat melambangkan sikap memberontak terhadap norma dan ekspektasi masyarakat. Sifat pemberontak ini sering dikaitkan dengan sifat budaya Goth yang kontra-budaya dan non-konformis.
3. Pelukan Kegelapan dan Misterius: Tengkorak sering dikaitkan dengan kegelapan dan misteri, kualitas yang disukai banyak orang Goth. Penggunaan tengkorak dalam perumpamaan mencerminkan daya tarik terhadap aspek kehidupan yang lebih gelap dan hal-hal yang tidak diketahui.
4. Individualitas dan Ketidaksesuaian: Tengkorak juga dapat mewakili keunikan dan individualitas setiap orang, melambangkan kebebasan untuk menerima jati diri tanpa batasan atau ekspektasi masyarakat.
5. Ekspresi Artistik: Tengkorak adalah simbol visual yang mencolok dan cocok untuk ekspresi artistik. Penggunaannya dalam seni Goth mencerminkan kreativitas dan keinginan untuk menantang citra dan estetika konvensional.
Secara keseluruhan, tengkorak memegang tempat penting dalam simbolisme Goth, mewujudkan berbagai konsep yang berkaitan dengan kematian, pemberontakan, kegelapan, individualitas, dan ekspresi artistik. Mereka berfungsi sebagai representasi visual yang kuat dari nilai-nilai dan kepercayaan yang lazim dalam budaya Goth.