1. Kunjungi Lokasi Berhantu :Beberapa tempat, seperti rumah-rumah tua atau rumah sakit yang ditinggalkan, diyakini berhantu. Mengunjungi lokasi tersebut dapat meningkatkan kemungkinan mengalami sesuatu yang tidak biasa.
2. Terlibat dalam Séance atau Mediumship :Pemanggilan arwah melibatkan upaya berkomunikasi dengan dunia roh, biasanya melalui suatu medium. Orang-orang yang beriman mengklaim bahwa praktik ini dapat menyebabkan kontak dengan roh atau hantu.
3. Alat Investigasi Paranormal :Beberapa orang menggunakan perangkat seperti detektor EMF (medan elektromagnetik), kotak roh, atau perekam audio dengan keyakinan bahwa mereka dapat menangkap fenomena hantu.
4. Meningkatkan Sensitivitas :Orang-orang tertentu mengaku memiliki kemampuan alami untuk merasakan atau merasakan kehadiran hantu. Hal ini sering kali melibatkan perhatian yang cermat terhadap perasaan halus atau perubahan suasana.
5. Fotografi Roh atau EVP :Fotografi roh melibatkan upaya menangkap gambar sosok hantu, sedangkan fenomena suara elektronik (EVP) adalah praktik merekam suara atau suara-suara yang diyakini bersifat paranormal.
Sangat penting untuk mendekati ide-ide ini dengan skeptis dan memahami bahwa kurangnya bukti ilmiah yang mendukung keberadaan hantu. Setiap pertemuan yang dirasakan mungkin merupakan hasil dari berbagai faktor psikologis, salah tafsir terhadap fenomena alam, atau campuran rangsangan sensorik.
Perburuan hantu, medium, dan penggunaan alat investigasi paranormal didasarkan pada kepercayaan pribadi dan tradisi budaya, namun belum divalidasi secara ilmiah. Selain itu, upaya berkomunikasi dengan hantu atau roh mempunyai potensi risiko psikologis dan harus dilakukan dengan hati-hati.