Banyak hantu yang diyakini tidak dapat menemukan kedamaian di akhirat karena masalah emosional yang belum terselesaikan, terutama perasaan sedih atau bersalah. Mereka mungkin meninggal mendadak atau dalam keadaan traumatis, membuat mereka tidak dapat memproses emosinya sebelum meninggal.
Urusan yang Belum Selesai
Beberapa roh mungkin telah meninggalkan hal-hal yang belum terselesaikan di dunia fisik sehingga menghalangi mereka untuk melanjutkan ke akhirat. Tugas-tugas yang belum terselesaikan ini dapat berkisar dari memenuhi janji atau melaksanakan tindakan keadilan, seperti mencari keadilan atas kematian mereka atau memenuhi janji yang dibuat dalam hidup.
Keterikatan pada Tempat dan Objek
Hantu tertentu dikatakan terikat pada tempat atau objek tertentu yang memiliki makna emosional yang signifikan selama hidup mereka. Ini dapat mencakup rumah masa kecil, tempat tragedi, atau harta benda berharga.
Ikatan Emosional
Beberapa hantu diyakini tetap tinggal karena ikatan emosional yang kuat dengan orang atau hewan yang mereka tinggalkan. Keterikatan ini mungkin menghalangi mereka untuk sepenuhnya bertransisi ke akhirat, karena mereka merasa terdorong untuk tetap dekat dengan orang-orang yang mereka sayangi.
Kekuatan Eksternal
Dalam kasus tertentu, hantu mungkin menghantui suatu tempat atau seseorang karena kekuatan eksternal seperti energi negatif atau kutukan. Energi negatif dapat diciptakan oleh peristiwa traumatis atau emosi negatif terus-menerus yang terkait dengan lokasi atau objek tertentu, yang menarik dan menjebak roh. Sebaliknya, kutukan dapat dilakukan oleh individu yang memiliki niat buruk, mengurung roh pada tempat atau tugas tertentu.
Jiwa Kolektif dan Keyakinan Budaya
Hantu juga dapat bermanifestasi sebagai akibat dari kepercayaan kolektif, tradisi, dan cerita budaya dalam suatu masyarakat. Narasi yang dibagikan ini dapat membentuk persepsi tentang hantu dan memengaruhi alasan mengapa hantu tersebut diyakini berhantu.