Delusi adalah keyakinan salah yang dianut seseorang meskipun ada bukti yang sebaliknya. Seringkali hal tersebut aneh dan tidak didasarkan pada kenyataan. Misalnya, seseorang dengan delusi keagungan mungkin percaya bahwa dirinya adalah selebriti terkenal atau pemimpin yang berkuasa, meskipun tidak ada bukti yang mendukung keyakinan tersebut.
Halusinasi adalah pengalaman mempersepsikan hal-hal yang tidak ada. Mereka bisa berupa visual, pendengaran, sentuhan, penciuman, atau pengecapan. Misalnya, seseorang dengan halusinasi visual mungkin melihat orang atau benda yang tidak ada, sedangkan orang dengan halusinasi pendengaran mungkin mendengar suara-suara yang tidak ada.
Perbedaan utama antara delusi dan halusinasi
* Delusi adalah keyakinan, sedangkan halusinasi adalah pengalaman. Delusi melibatkan pemikiran seseorang, sedangkan halusinasi melibatkan persepsinya.
* Delusi biasanya bersifat tetap dan tidak berubah, sedangkan halusinasi dapat bersifat sementara dan bervariasi. Delusi cenderung bertahan lama, meski ada bukti sebaliknya. Sebaliknya, halusinasi bisa datang dan pergi, dan intensitasnya bisa bervariasi.
* Delusi seringkali aneh dan tidak didasarkan pada kenyataan, sedangkan halusinasi bisa lebih realistis. Delusi sering kali melibatkan keyakinan yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi, seperti keyakinan bahwa seseorang adalah selebriti terkenal atau bahwa pemerintah sedang memata-matai mereka. Sebaliknya, halusinasi bisa lebih realistis, seperti melihat atau mendengar orang atau benda yang tidak ada.
Delusi dan halusinasi merupakan gejala gangguan psikotik yang serius dan memerlukan pengobatan. Pilihan pengobatan termasuk pengobatan, psikoterapi, dan dukungan sosial.