Berikut beberapa contoh kepercayaan dan praktik mengenai tanda penyihir:
- Identifikasi: Tanda penyihir diperkirakan diberikan kepada individu yang telah membuat perjanjian dengan Iblis atau mengabdikan diri pada ilmu sihir. Lokasi tanda, ukuran, dan bentuknya dianggap memiliki relevansi dan sering disebutkan selama persidangan penyihir.
- Pemeriksaan: Sebagai bagian dari persidangan penyihir, orang-orang harus menjalani pemeriksaan fisik oleh petugas untuk memeriksa tanda-tanda penyihir. Tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk mengungkap indikasi identifikasi ilmu sihir. Orang yang diketahui memiliki kelainan ini mungkin menghadapi konsekuensi serius.
- Penyiksaan: Beberapa orang yang dicurigai melakukan sihir dan memiliki tanda-tanda ini disiksa untuk membuat mereka mengakui kesalahannya. Mereka sering kali ditekan untuk mengaku terlibat dalam ilmu sihir atau mengungkapkan identitas penyihir lainnya.
- Tandai sebagai Bukti: Dalam lingkungan peradilan, keberadaan tanda penyihir dipandang sebagai bukti kuat adanya kesalahan. Individu sering kali dihukum dan dieksekusi semata-mata atas dasar keanehan fisik ini.
- Variasi Keyakinan: Karakteristik yang tepat dan pentingnya tanda penyihir bervariasi di setiap wilayah. Di beberapa lokasi, kondisi fisik yang aneh, seperti tanda lahir atau cacat, dapat dilihat sebagai gejala ilmu sihir, sedangkan di budaya lain, hanya jenis tanda tertentu yang dikaitkan dengan praktik ilmu sihir.
Gagasan tentang tanda penyihir sebagian besar telah hilang dalam masyarakat kontemporer, namun selama masa persidangan penyihir, tanda tersebut berfungsi sebagai simbol takhayul, ketakutan, dan kefanatikan yang kuat. Penderitaan ribuan orang sepanjang sejarah merupakan pengingat yang menyedihkan namun penting mengenai dampak dari menerima tuduhan palsu dan penyalahgunaan wewenang.