1. Katarsis melalui Ritual dan Ekstasi: Ritual Dionysian sering kali melibatkan tarian gembira, musik, dan konsumsi anggur, yang mengarah ke keadaan katarsis. Para jamaah percaya bahwa pelepasan katarsis ini memungkinkan pemurnian dan pembersihan beban emosional dan psikologis.
2. Kesatuan dengan Alam dan Inspirasi Ilahi: Dionysus sangat erat kaitannya dengan alam, kesuburan, dan alam liar. Para pengikutnya percaya bahwa berhubungan dengan alam dan merangkul aspek-aspek liarnya dapat mendatangkan inspirasi ilahi, kreativitas, dan rasa kesatuan dengan yang ilahi.
3. Merangkul Kontradiksi dan Dualitas: Dionysus mewakili suka dan duka, senang dan sakit, kegilaan dan ketenangan. Para penyembah melihat aspek-aspek yang tampaknya kontradiktif ini sebagai hal yang melekat pada keberadaan manusia dan menganutnya sebagai bagian dari pemahaman holistik tentang kehidupan. Mereka merayakan sisi terang dan gelap dari sifat manusia, mengakui bahwa keduanya berkontribusi terhadap kekayaan dan kepenuhan hidup.