2. Tantang keyakinan Anda. Cobalah untuk berpikir kritis tentang kepercayaan takhayul Anda. Apakah pernyataan tersebut didasarkan pada logika dan bukti? Atau apakah itu berdasarkan asumsi atau desas-desus? Pertimbangkan kemungkinan bahwa keyakinan Anda mungkin tidak benar.
3. Minta buktinya. Jika seseorang mencoba meyakinkan Anda tentang suatu takhayul, mintalah bukti darinya. Bukti apa yang mereka miliki untuk mendukung klaim mereka? Jika mereka tidak dapat memberikan bukti apa pun, kemungkinan besar keyakinan mereka tidak berdasar.
4. Berpikirlah secara rasional. Saat Anda dihadapkan pada situasi yang mungkin memicu takhayul Anda, cobalah fokus pada alasan rasional atas akibat yang ditimbulkan, bukan pada penjelasan takhayul. Misalnya, jika Anda merasa akan mendapat nasib buruk jika berjalan di bawah tangga, ingatkan diri Anda bahwa tidak ada bukti ilmiah yang mendukung keyakinan tersebut.
5. Dapatkan pendidikan. Pelajari lebih lanjut tentang dunia di sekitar Anda. Semakin banyak Anda tahu tentang cara kerja dunia, semakin kecil kemungkinan Anda percaya pada takhayul.
6. Paparan terhadap keberagaman. Kepercayaan takhayul sering kali diturunkan dari generasi ke generasi. Mengekspos diri Anda pada budaya dan perspektif yang berbeda dapat membantu Anda melihat bahwa ada cara berpikir lain tentang dunia dan membantu menantang keyakinan Anda sendiri.
7. Cari bantuan profesional. Jika ternyata takhayul mengganggu hidup Anda, Anda mungkin ingin mencari bantuan dari terapis. Seorang terapis dapat membantu Anda mengidentifikasi dan menantang keyakinan Anda, serta mengembangkan cara berpikir yang lebih rasional.
Mengatasi kepercayaan takhayul memang sulit, namun bisa saja terjadi. Dengan memahami asal muasal takhayul, menantang keyakinan Anda, dan mendapatkan pendidikan, Anda dapat mengambil langkah untuk melepaskan diri dari kekuatan takhayul dan menjalani kehidupan yang lebih rasional.