2. Takut akan hal yang tidak diketahui: Manusia memiliki ketakutan alami terhadap hal-hal yang tidak diketahui dan tidak dapat dijelaskan. Di masa lalu, fenomena seperti badai, penyakit, dan kemalangan sering dikaitkan dengan kekuatan supernatural, termasuk ilmu sihir.
3. Pengaruh agama: Keyakinan dan ajaran agama berperan penting dalam membentuk persepsi dan keyakinan masyarakat. Keyakinan Kristen dan Pagan tertentu, misalnya, memasukkan konsep ilmu sihir dan kekuatan supernatural, yang berkontribusi pada kepercayaan pada penyihir.
4. Faktor sosial dan psikologis: Kecurigaan terhadap ilmu sihir bisa muncul karena dinamika sosial, seperti konflik, persaingan, atau keinginan untuk berkuasa. Terkadang, individu yang tidak sesuai dengan norma masyarakat atau dianggap berbeda rentan terhadap tuduhan santet. Faktor psikologis, seperti histeria massal dan bias kognitif, juga dapat berkontribusi pada kepercayaan terhadap penyihir.
5. Pengadilan dan penganiayaan terhadap penyihir: Ketika kepercayaan terhadap penyihir menjadi lazim, tuduhan dan pengadilan terhadap penyihir menjadi hal biasa di banyak masyarakat. Hal ini semakin memperkuat gagasan bahwa penyihir itu nyata dan berbahaya. Pengadilan terhadap penyihir menciptakan lingkungan ketakutan dan penganiayaan, yang memicu kepercayaan pada ilmu sihir.
6. Konteks sejarah dan budaya: Kepercayaan terhadap penyihir dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budaya tertentu. Di Eropa pada Abad Pertengahan dan periode Modern Awal, kombinasi kepercayaan agama, takhayul, dan faktor politik menyebabkan meluasnya kepercayaan terhadap penyihir dan perburuan penyihir yang terkenal. Budaya dan wilayah lain memiliki variasi kepercayaan dan praktik tersendiri terkait ilmu sihir.
7. Kurangnya sikap skeptis dan berpikir kritis: Dalam banyak periode sejarah, tidak ada sikap skeptis dan kritis terhadap klaim dan kepercayaan supernatural. Masyarakat lebih cenderung menerima keyakinan dan penjelasan tradisional tanpa mempertanyakan validitasnya.
Penting untuk dicatat bahwa kepercayaan terhadap penyihir sebagian besar telah menurun di zaman modern karena kemajuan ilmu pengetahuan, meningkatnya skeptisisme, dan penyebaran pendidikan dan pemikiran rasional.