Beberapa ciri keyakinan antara lain :
- Pusat dan periferal :Keyakinan dapat menjadi inti atau periferal dari identitas dan pandangan dunia seseorang. Keyakinan sentral sudah tertanam kuat dan resisten terhadap perubahan, sedangkan keyakinan periferal kurang penting dan lebih terbuka untuk direvisi.
- Tersirat dan eksplisit :Keyakinan bisa implisit atau eksplisit. Keyakinan implisit adalah keyakinan yang dipegang atau diungkapkan secara tidak sadar, sedangkan keyakinan eksplisit adalah keyakinan yang dipegang dan diungkapkan secara sadar.
- Kemampuan verifikasi :Keyakinan dapat diverifikasi atau tidak dapat diverifikasi. Keyakinan yang dapat diverifikasi adalah keyakinan yang dapat diuji dan dikonfirmasi melalui bukti, sedangkan keyakinan yang tidak dapat diverifikasi adalah keyakinan yang tidak dapat diuji atau dikonfirmasi secara langsung.
- Intuisi :Keyakinan dapat didasarkan pada intuisi atau pemikiran rasional. Intuisi adalah suatu bentuk pengetahuan yang diperoleh tanpa alasan atau bukti yang disadari, sedangkan berpikir rasional adalah proses menganalisis informasi secara logis untuk mencapai kesimpulan.
- Pengaruh terhadap perilaku :Keyakinan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku. Misalnya, seseorang yang yakin bahwa dirinya mampu mencapai suatu tujuan, kemungkinan besar akan berusaha untuk mencapainya, sedangkan seseorang yang yakin bahwa dirinya tidak mampu mencapai suatu tujuan, kecil kemungkinannya untuk mencoba.
Sistem kepercayaan
Keyakinan sering kali diorganisasikan ke dalam sistem kepercayaan, yang merupakan kumpulan keyakinan yang saling terkait dan disatukan oleh tema atau kerangka umum. Sistem kepercayaan dapat bersifat religius, politik, filosofis, atau pribadi. Misalnya, sistem kepercayaan agama seseorang mungkin mencakup keyakinan tentang keberadaan Tuhan, akhirat, dan sifat baik dan jahat. Sistem kepercayaan politik seseorang mungkin mencakup keyakinan tentang peran pemerintah, hak-hak individu, dan cara terbaik untuk mencapai kemajuan sosial.
Sistem kepercayaan dapat memberi individu rasa identitas, tujuan, dan kepemilikan. Mereka juga dapat menjelaskan dunia di sekitar kita dan memberi kita kerangka untuk mengambil keputusan. Namun, sistem kepercayaan juga dapat membatasi dan menindas, dan terkadang dapat menyebabkan konflik dan penganiayaan.
Penting untuk menyadari keyakinan kita sendiri dan memeriksanya secara kritis dari waktu ke waktu. Hal ini dapat membantu kita mengidentifikasi dan menantang keyakinan yang tidak lagi bermanfaat bagi kita, dan untuk mengadopsi keyakinan baru yang lebih selaras dengan nilai dan tujuan kita.