Beberapa pakar percaya bahwa paganisme berasal dari animisme, kepercayaan bahwa segala sesuatu mempunyai roh. Animisme dianggap sebagai salah satu bentuk agama paling awal dan dapat ditemukan di banyak masyarakat suku saat ini. Ketika masyarakat berkembang dan menjadi lebih kompleks, animisme digantikan oleh bentuk-bentuk agama yang lebih terorganisir, seperti politeisme, kepercayaan pada banyak dewa.
Politeisme adalah bentuk agama yang dominan di dunia kuno, dan setiap budaya memiliki dewa dan dewinya sendiri. Dewa sering dikaitkan dengan kekuatan alam, seperti matahari, bulan, dan hujan, atau dengan aktivitas manusia, seperti perang, pertanian, dan cinta.
Dengan bangkitnya agama Kristen di Kekaisaran Romawi, paganisme mulai menurun. Kekristenan adalah agama monoteistik, yang percaya hanya pada satu Tuhan, dan secara bertahap menggantikan kepercayaan politeistik di Kekaisaran Romawi. Namun, kepercayaan dan praktik pagan terus bertahan di beberapa daerah, dan akhirnya menyatu dengan kepercayaan Kristen untuk menciptakan bentuk agama hibrida yang baru.