1. Karma dan Dharma:
Salah satu prinsip utama agama Hindu adalah kepercayaan pada Karma, yang menyatakan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi dalam kehidupan ini atau kelahiran di masa depan. Dharma mengacu pada tugas, hak dan tanggung jawab yang terkait dalam kasta seseorang. Secara tradisional diyakini bahwa kasta seseorang ditentukan oleh tindakan Karma mereka di kehidupan sebelumnya. Filosofi ini memperkuat gagasan bahwa seseorang harus menerima status sosialnya dan menjalankan tugasnya sesuai kasta.
2. Sistem Varna:
Sistem Varna adalah konsep lain dalam agama Hindu yang mengkategorikan individu ke dalam empat kelas atau divisi sosial utama:Brahmana (pendeta dan cendekiawan), Kshatriya (penguasa dan pejuang), Waisya (pedagang dan pedagang), dan Sudra (buruh dan penyedia jasa). Meskipun klasifikasi ini pada awalnya didasarkan pada pekerjaan dan kualitas, lama kelamaan klasifikasi ini dikaitkan dengan perbedaan turun-temurun dan hierarki masyarakat.
3. Kemurnian Ritual:
Agama Hindu menekankan konsep kemurnian dan pencemaran ritual, yang dapat dikaitkan dengan perbedaan kasta. Kasta tertentu yang dianggap lebih tinggi dalam hierarki, seperti Brahmana, diyakini suci secara ritual, sementara kasta lain, seperti Dalit (sebelumnya dikenal sebagai "Yang Tak Tersentuh") dianggap tidak murni.
Gagasan ini melanggengkan gagasan bahwa kontak dengan kasta yang lebih rendah dapat mencemari dan mencemari individu dari kasta yang lebih tinggi.
4. Tradisi dan Ajaran Keagamaan:
Teks agama tertentu, seperti Manusmriti, yang merupakan kode hukum kuno, memuat bagian-bagian yang menjelaskan tugas dan batasan yang terkait dengan kelompok kasta yang berbeda. Teks-teks ini membantu melanggengkan dan membenarkan diskriminasi dan hierarki berbasis kasta dalam masyarakat Hindu.
5. Norma dan Praktik Sosial:
Praktik sosial, adat istiadat, dan tradisi Hindu juga memperkuat perbedaan kasta. Pernikahan antar kasta, misalnya, seringkali tidak dianjurkan, dengan tetap mempertahankan pemisahan antar kasta dan menjaga identitas mereka.
Selain itu, pekerjaan tertentu secara tradisional dikaitkan dengan kasta tertentu, sehingga membatasi mobilitas sosial dan memperkuat peran kasta dalam profesi.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua aspek agama Hindu secara langsung mendukung pembagian kasta, dan terdapat gerakan reformasi dalam agama Hindu yang menyerukan kesetaraan, keadilan sosial, dan penghapusan diskriminasi berbasis kasta. Namun, karena praktik sejarah dan kondisi sosial selama berabad-abad, kepercayaan dan praktik berbasis kasta telah mendarah daging dalam masyarakat Hindu, yang menyebabkan sistem kasta masih bertahan di India hingga saat ini.