Berikut beberapa alasan mengapa umumnya disarankan untuk menghindari cincin peri:
1. Penculikan Peri: Cerita rakyat sering kali memperingatkan bahwa peri dapat menculik manusia yang memasuki lingkaran mereka, terutama anak-anak dan dewasa muda. Dipercaya bahwa peri dapat membawa orang ke alamnya dan menjaga mereka di sana, baik sebagai pelayan atau sebagai bagian dari komunitasnya.
2. Kutukan Peri: Memasuki cincin peri terkadang dikatakan membawa kemalangan atau kutukan bagi orang tersebut. Kutukan ini bisa bermacam-macam tetapi bisa mencakup penyakit, nasib buruk, atau kemalangan dalam berbagai aspek kehidupan.
3. Hilangnya Memori: Beberapa legenda menyatakan bahwa memasuki cincin peri dapat menyebabkan kehilangan ingatan atau rasa disorientasi. Orang yang memasuki ring mungkin mendapati dirinya tidak dapat menemukan jalan kembali ke dunia nyata atau mungkin lupa siapa dirinya atau dari mana asalnya.
4. Perangkap Peri: Cincin peri terkadang digambarkan sebagai jebakan yang dipasang oleh peri untuk memikat manusia ke alam mereka. Begitu seseorang masuk ke dalam ring, mereka mungkin merasa sulit atau tidak mungkin untuk keluar, karena peri mungkin memiliki kekuatan magis yang mencegah mereka melarikan diri.
5. Melanggar Aturan Peri: Melangkah ke dalam lingkaran peri dianggap tidak sopan dan melanggar batas antara dunia manusia dan alam peri. Peri sering kali digambarkan memiliki aturan dan adat istiadat yang ketat, dan mereka yang mengabaikan aturan ini mungkin akan menghadapi konsekuensi.
6. Ketidakpastian: Peri sering kali digambarkan sebagai makhluk yang tidak dapat diprediksi dan nakal, dan tindakan mereka tidak selalu mudah untuk dipahami atau diprediksi. Melangkah ke dalam cincin peri dianggap memasuki wilayah kekuasaannya, di mana hal-hal tak terduga dan aneh bisa terjadi.
Meskipun kepercayaan ini didasarkan pada cerita rakyat dan takhayul, menghindari cincin peri masih merupakan praktik umum di banyak budaya untuk menghormati kepercayaan tradisional dan untuk mencegah potensi bahaya atau kemalangan.