- Kecelakaan, cedera, atau penyakit tak terduga yang mempunyai dampak negatif parah atau bertahan lama terhadap kehidupan seseorang.
- Kehilangan orang yang dicintai secara tidak terduga atau pada usia dini.
- Kemunduran keuangan atau kesulitan ekonomi karena keadaan yang tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, jatuhnya pasar, atau bencana alam.
- Mengalami kegagalan terus-menerus atau kehilangan peluang meskipun ada upaya dan kerja keras yang signifikan.
- Bertahan dalam kemiskinan ekstrem, diskriminasi, atau ketidakadilan sosial.
- Menghadapi bencana alam, gejolak politik, atau peperangan yang mengganggu kehidupan dan menimbulkan penderitaan.
- Menjadi korban kekerasan, kejahatan, penganiayaan, atau tindakan disengaja lainnya yang menimbulkan kerugian atau penderitaan.
Nasib buruk dapat menimbulkan perasaan kecewa, sedih, frustasi, marah, dan putus asa. Hal ini menantang ketahanan individu, mekanisme penanggulangan, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Namun, penting untuk diingat bahwa nasib buruk terkadang dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan, refleksi diri, dan menemukan kekuatan dalam kesulitan.