Beberapa alasan khusus untuk menutup cermin selama ritual pemakaman atau berkabung mungkin termasuk:
Mencegah Refleksi Orang Berduka: Melihat refleksi seseorang pada saat berduka bisa sangat menguras emosi. Penutup cermin memberikan penghalang fisik yang membantu melindungi pelayat agar tidak melihat dirinya dalam keadaan sedih.
Memblokir Jalan Keluar Jiwa: Dalam sistem kepercayaan tertentu, cermin diperkirakan menciptakan "jalur" potensial bagi jiwa yang telah meninggal untuk berlama-lama di dunia orang hidup. Menutup cermin mencegah kemungkinan perjalanan ini dan mendorong jiwa untuk melanjutkan ke akhirat.
Menciptakan Jarak: Cermin sering kali dipandang sebagai sumber gangguan atau godaan yang dapat mengalihkan perhatian dari proses berduka. Menutupinya menghilangkan godaan untuk memeriksa bayangan seseorang dan memungkinkan fokus untuk tetap mengingat orang yang meninggal.
Simbol Rasa Hormat: Di beberapa budaya, menutup cermin saat berkabung adalah cara untuk menunjukkan rasa hormat dan solidaritas kepada keluarga dan teman yang berduka. Tindakan simbolis ini bertujuan untuk mengakui pentingnya kehilangan dan menunjukkan dukungan bagi mereka yang terkena dampak.
Keanekaragaman Budaya: Keyakinan dan praktik seputar cermin pada saat berkabung sangat bervariasi antar budaya dan tradisi. Penting untuk dicatat bahwa menutup cermin hanyalah salah satu praktik budaya tertentu dan tidak boleh digeneralisasikan ke semua sistem kepercayaan.
Selalu penuh hormat dan perhatian untuk menanyakan alasan di balik penutup cermin jika Anda menemukan praktik ini di rumah seseorang. Sensitivitas budaya sangat penting untuk memahami makna dan simbolisme yang terkait dengan tradisi ini.