1. Kamar Ames: Ini adalah ilusi optik tiga dimensi dimana ruangan miring tampak berbentuk persegi panjang. Saat mengamati ruangan dari sudut pandang tertentu, seseorang yang berdiri di salah satu ujung ruangan tampak kecil, sedangkan orang lain yang berdiri di ujung ruangan tampak raksasa.
2. Kubus Leher: Necker Cube adalah representasi dua dimensi dari sebuah kubus yang membalik antara dua orientasi ketika dipandang. Ini menantang persepsi otak Anda tentang kedalaman dan perspektif, sehingga membuatnya tidak stabil.
3. Ilusi Müller-Lyer: Ilusi ini melibatkan dua garis horizontal identik dengan garis miring yang menempel ke dalam atau ke luar. Garis dengan panah yang mengarah ke luar tampak lebih panjang dibandingkan garis dengan panah yang mengarah ke dalam.
4. Vas Rubin atau Ilusi Dua Wajah: Ilusi ini menghadirkan gambar hitam-putih ambigu yang dapat dianggap sebagai vas atau dua wajah manusia dalam profil, saling berhadapan.
5. Ilusi Dinding Kafe: Saat melihat kotak ubin hitam dan putih bergantian pada sudut miring, beberapa persimpangan mungkin tampak lebih gelap atau lebih terang dari yang lain, sehingga menciptakan pola kotak-kotak.
6. Segitiga Penrose atau Segitiga Mustahil: Ini adalah representasi dua dimensi dari sebuah segitiga yang terbuat dari tiga garis lurus yang tampak terhubung namun tidak didasarkan pada hukum geometri, menjadikannya objek yang mustahil untuk dibangun dalam kenyataan.
7. Ilusi Ponzo: Dalam ilusi ini, dua garis diagonal identik ditempatkan di atas latar belakang garis-garis yang bertemu di salah satu ujungnya. Salah satu garis diagonal tampak lebih panjang karena penempatan dan perspektif latar belakang.
8. Ilusi Bayangan Pemeriksa: Ilusi ini melibatkan objek berbentuk silinder yang menghasilkan bayangan pada latar belakang kotak-kotak. Bayangan tersebut dapat menipu otak Anda untuk menganggap benda berbentuk silinder itu cembung atau cekung.
Ingatlah bahwa ilusi optik dimaksudkan untuk menantang persepsi Anda, dan pengalaman individu mungkin berbeda-beda. Beberapa ilusi ini mungkin mempengaruhi orang secara berbeda berdasarkan proses visual mereka sendiri.