- Emosi yang Belum Terselesaikan: Anda mungkin merasa sakit hati, dikhianati, atau tidak diterima oleh perilaku mantan Anda, sehingga sulit untuk memandangnya secara positif.
- Perbandingan: Anda mungkin kesulitan membandingkan diri Anda dengan pasangan baru dan merasa lebih rendah atau tidak mampu.
- Ketidakadilan: Anda mungkin merasa kesal atau marah karena pasangan baru Anda tidak mengatasi perilaku beracun yang Anda alami.
- Keinginan untuk Akuntabilitas: Anda mungkin menginginkan pengakuan atas perlakuan buruk yang Anda alami dan ingin pelakunya bertanggung jawab.
- Rasa Tidak Valid: Anda mungkin merasa bahwa pengalaman pelecehan Anda tidak valid atau diminimalkan oleh persepsi pasangan baru Anda terhadapnya.
- Kepedulian terhadap Kesejahteraan Mitra Baru: Anda mungkin peduli dengan kebahagiaan pasangan baru Anda dan khawatir dia tidak menyadari potensi risikonya.
- Respon Trauma: Jika pelecehan yang Anda alami parah, hal ini dapat memicu gejala stres pascatrauma ketika mantan Anda tampak bahagia atau sukses.
- Kesulitan Move on: Anda mungkin merasa frustrasi jika perjalanan pemulihan Anda tampak terhenti atau sulit ketika mantan Anda tampaknya telah move on dengan lancar.
- Kurangnya Penutupan: Tidak adanya penutupan dari hubungan masa lalu dapat membuat Anda sulit memproses emosi dan menerima kebahagiaannya bersama orang lain.