* Cerita tersebut mengandung unsur-unsur yang tidak benar secara harfiah. Misalnya, cerita mengatakan bahwa Tuhan menciptakan dunia dalam enam hari, namun para ilmuwan telah menunjukkan bahwa alam semesta berumur miliaran tahun. Cerita tersebut juga mengatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia menurut gambar-Nya, namun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
* Ceritanya mirip dengan kisah penciptaan dari budaya lain. Banyak budaya memiliki cerita tentang bagaimana dunia diciptakan, dan cerita-cerita ini sering kali memiliki elemen serupa. Hal ini menunjukkan bahwa kisah penciptaan tidak hanya terjadi dalam Alkitab, namun merupakan cerminan dari pengalaman manusia pada umumnya.
* Ceritanya dapat ditafsirkan dengan berbagai cara. Kisah penciptaan tidak eksplisit mengenai maknanya, dan hal ini memungkinkan orang untuk menafsirkannya dengan cara yang berbeda. Beberapa orang menafsirkannya sebagai kisah literal tentang bagaimana dunia diciptakan, sementara yang lain menafsirkannya secara lebih simbolis sebagai kisah tentang hubungan antara Tuhan dan manusia.
Pada akhirnya, apakah kisah penciptaan itu bersifat simbolis atau tidak, itu adalah masalah opini pribadi. Tidak ada satu jawaban yang benar, dan setiap orang berhak atas penafsirannya masing-masing.