- Kepercayaan budaya dan sejarah :Banyak budaya sepanjang sejarah mengaitkan bulan purnama dengan peristiwa supernatural atau emosi yang meningkat. Di beberapa suku asli Amerika, misalnya, bulan purnama dipandang sebagai saat peningkatan kekuatan spiritual dan koneksi ke dunia roh. Dalam cerita rakyat Eropa, bulan purnama sering dikaitkan dengan manusia serigala dan makhluk mitos lainnya. Keyakinan budaya ini mungkin telah mempengaruhi gagasan bahwa bulan purnama dapat menyebabkan perilaku yang tidak biasa atau ekstrem.
- Pola tidur manusia :Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bulan purnama dapat memengaruhi pola tidur manusia, sehingga menyebabkan penurunan kualitas tidur dan peningkatan kewaspadaan. Kurang tidur dapat menyebabkan mudah tersinggung, perubahan suasana hati, dan gangguan pengambilan keputusan, yang dapat berkontribusi pada persepsi bahwa bulan purnama dikaitkan dengan perilaku yang mengganggu atau tidak menentu.
- Pengaruh bulan :Tarikan gravitasi bulan dapat menyebabkan fluktuasi kecil pasang surut air laut di bumi, termasuk pada tubuh manusia. Beberapa orang percaya bahwa perubahan gravitasi yang halus ini dapat mempengaruhi fisiologi dan perilaku manusia, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.
- Bias konfirmasi :Bias konfirmasi adalah kecenderungan untuk mencari dan menafsirkan informasi yang menegaskan keyakinan yang ada. Jika orang percaya bahwa bulan purnama menyebabkan kenakalan atau kegilaan, mereka mungkin akan lebih mengingat dan menafsirkan peristiwa yang terjadi selama bulan purnama sebagai bukti dari keyakinan tersebut. Hal ini dapat menyebabkan persepsi yang terdistorsi mengenai frekuensi aktual atau tingkat keparahan kejadian tersebut.
- Penggambaran media :Penggambaran bulan purnama di media populer, seperti film dan acara TV, juga dapat mempengaruhi persepsi masyarakat. Jika bulan purnama secara konsisten digambarkan dikaitkan dengan kejadian aneh atau berbahaya, hal ini dapat memperkuat gagasan bahwa bulan purnama berdampak negatif pada perilaku manusia.
Penting untuk dicatat bahwa bukti ilmiah yang ada tidak mendukung klaim bahwa bulan purnama mempunyai dampak langsung atau signifikan terhadap perilaku manusia atau kesehatan mental. Asosiasi apa pun yang dirasakan kemungkinan besar disebabkan oleh keyakinan budaya, gangguan tidur, atau faktor lain yang tidak terkait langsung dengan fase bulan.