Berikut beberapa poin utama:
* Iman dan Keyakinan: Sementara imannya kepada Tuhan hancur oleh pengalaman di kamp konsentrasi, Elie berpegang teguh pada keyakinan bahwa harus ada dunia yang lebih baik di luar penderitaan. Ini terbukti dalam perjuangan awalnya dengan "mengapa" dari situasinya dan momen -momen doa yang kemudian, meskipun cepat berlalu,.
* Kemanusiaan: Sepanjang novel, Elie menyaksikan kedalaman kekejaman manusia yang paling gelap dan sekilas kebaikan dan kasih sayang. Tindakan tanpa pamrih dari beberapa individu, bahkan dalam keadaan yang paling mengerikan, menawarkan kepadanya sepotong harapan untuk kemungkinan dunia yang lebih baik di mana umat manusia berlaku.
* Kebebasan dan Keadilan: Kerinduan akan kebebasan dan keadilan meresapi cerita. Keinginan Elie untuk melarikan diri dari kengerian kamp -kamp, untuk bebas dari cengkeraman tirani Nazi, mewakili keinginan untuk dunia di mana kekejaman seperti itu tidak terbayangkan.
Sementara Elie tidak memimpikan utopia tertentu, harapannya yang abadi untuk sesuatu yang lebih baik, didorong oleh saat -saat kemanusiaan dan keinginan untuk kebebasan, bertindak sebagai suar di saat -saat paling gelap. Ini bukan mimpi dalam pengertian tradisional, melainkan kekuatan batin yang memungkinkannya untuk bertahan hidup dan pada akhirnya, untuk memberikan kesaksian terhadap kengerian yang ia alami.